jateng.tribratanews.com, Batang – Kecelakaan maut terjadi antara sebuah minibus dengan sepeda motor siang tadi di jalan Diponegoro atau Alun alun Batang Jawa Tengah. Akibat kecelakaan tersebut seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia dan pembonceng luka luka berat, sementara pengemudi minibus mengalami patah tulang dan menimbulkan kemacetan.
Ternyata kejadian kecelakaaan tersebut hanya merupakan simulasi penanganan Kecelakaan terpadu 119 dalam rangka launching pencananganan tahun keselamatan untuk kemanusiaan 2017-2018 Polres Batang yang berlangsung di area car free day Jalan Veteran Batang Minggu, (30/7/17).
Kapolres Batang AKBP Juli Agung Pramono, S.H., S.I.K., M.Hum mengatakan, launching tahun keselamatan berangkat dari keprihatinan yang begitu tingginya angka kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia, kecelakaan lalu lintas ini menyumbang 2,4 juta korban laka lantas meninggal dunia yang menempati urutan setelah penyakit jantung dan TBC.
“Ini juga menjadi keprihatinan juga di Indonesia yang menududuki peringkat ke lima dunia dilihat dari vatalitas korban laka lantas,” kata AKBP Juli Agung Pramono.
Begitu juga di Batang yang memiliki jalur pantura terpanjang di Bagian Barat Jawa Tengah sehingga sangat perlu dan membutuhkan penanganan kecelakaan terpadu, karena kecelakaan memiliki tangungjawab moral yang sama di semua lintas Intansi dan elemen masyrakat.
“Untuk itu kami mengajak bersama – sama melakukan gerakan tertib berlalulintas untuk mengurangi angka pelanggaran, dengan berkurangnya angka pelanggaran dapat menurunkan angka kecelakaan sehingga vatalitas korban kecelakaan juga menurun,” jelas AKBP Juli agung Pramono.
Penangan kecelakaan secara terpadu oleh unit penanganan keselamatan merupakan terobosan kreatif yang baru di lakukan di Indonesia, karena melibatkan 11 unit dari Satuan Kepolosian Lalu lintas, BPBD, RSUD, dinas Kesahatan, Jasa Raharja, BPJS, PMI, Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga dan Pekerjaan Umum serta
Pemadam Kebakaran.
“Unit penanganan pelayanan keselamatan secara terpadu terobosan kreatif yang baru di lakukan di Indonesia, semoga bisa menjadi contoh bagi Kabupaten/kota di Indonesia, karena dengan telpon 119 unit penanganan tersebut akan hadir di TKP kecelakaan,” kata Kapolres Batang.
Bupati Batang Wihaji yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan,Unit Penanganan Pelayanan keselamatan secara terpadu terobosan yang sangat luar biasa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Jangan ragu setiap kejadian laka lantas, maupun kejadiian lain yang ada di wilayah Kabupaten Batang untuk langsung telepon dan lapor ke 119, karena sudah ada posko terpadu dengan dinas terkait dalam rangka melayani hal – hal yang berkenan dengan kecelakaan,” kata Wihaji.
Ia juga mengatakan, untuk tidak usah takut apabila terjadi kecelakaan apabila sudah di rumah sakit, karena kecekaan laulintas akan di biayai oleh jasa raharja.
Kasat Lantas Polres Batang AKP M Adiel Aristo mengatakan tujuan diadakannya acara ini sebagai salah satu upaya untuk menekan angka kecelakaan dan mencegah terjadinya korban fatalitas di wilayah Kab. Batang.
Menurutnya, berdasar filosofi kecelakaan biasanya diawali dari pelanggaran terlebih dahulu dan biasanya masyarakat bingung mau melapor kemana apabila menemui kecelakaan dijalan.
“Dengan kebersamaan Dinas atau instansi yang ada di Kabupaten Batang secara terpadu sehingga lahir embrio Unit Keselamatan Terpadu,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyerahan tali asih kepada perwakilan korban laka oleh Bupati Batang. Selain itu Penyematan pin keselamatan dan penandatanganan MOU dengan instansi terkait tentang Unit Penanganan Kecelakaan Terpadu.
Pengunjung disajikan dengan melihat Penampilan Senam PKS oleh SMP N 2 Batang, baris berbaris daribpolisi kecil binaan Satlantas Polres Batang dan tak kalah menarik band polisi berkolaborasi dengan band lokal.