Reskrim

Pencurian Brankas di PT Pungkook Berhasil Diungkap Polres Grobogan

jateng.tribratanews.com, Grobogan Polda jateng – Kasus pencurian brankas di ruang sekretariat pekerja PT Pungkook Indonesia (SP PION) yang terjadi Sabtu (28/12/2019) berhasil diungkap pihak kepolisian.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan satu orang pelaku bernama Rahmat Budi Rahayu (26), warga Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari.
Pelaku merupakan orang dalam yang menjabat sebagai bendahara SP PION sejak tiga tahun terakhir. Ironisnya, pelaku inilah yang sebelumnya telah melaporkan adanya kasus pencurian brankas ke Polsek Wirosari.

“Dari Olah TKP yang kita lakukan, ditemukan ada sejumlah kejanggalan. Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, pelaku akhirnya mengakui kalau dialah yang telah melakukan aksi kejahatan tersebut. Pelakunya hanya satu orang,” ungkap Kapolres Grobogan AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho didampingi Kasat Reskrim AKP Andi Mekuo saat jumpa pers, Senin (30/12/2019).

Bersama pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain, satu buah brankas merek Topas ukuran 50×50 centimeter, satu buah laptop merek Asus, satu buah HP merek VIVO Y91, dan uang tunai sebanyak Rp 14.050.000.

Ronny menjelaskan, pada Sabtu kemarin sekitar pukul 10.30 WIB, beberapa staf serikat pekerja sempat dibikin kaget saat masuk ke ruang sekretariat SP PION yang ada di area pabrik PT Pungkook Indonesia di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wirosari. Soalnya, mereka mendapati kondisi ruangan tampak acak-acakan dan brankas yang ada dekat tembok sebelah timur sudah raib.

Melihat kejadian ini, beberapa staf itu segera menghubungi Rahmat yang merupakan bendahara serikat pekerja. Saat datang ke ruangan tersebut, Rahmat sempat terlihat kaget dan selanjutnya melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

Belakangan diketahui kalau aksi kejahatan itu ternyata dilakukan oleh Rahmat sendiri. Sebelum diketahui orang lain, Rahat terlebih dulu sudah memasukkan brankas ke dalam karung. Kemudian, ia juga merusak laci meja kantor sekretariat untuk mengambil laptop serta HP yang selanjutnya dimasukkan dalam tas rangsel.

“Barang itu secara diam-diman kemudian disembumyikan pelaku ke dalam gudang belakang yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat kejadian,” imbuh Ronny.

Sementara itu, Rahmat mengaku nekat melakukan tindakan tersebut karena dilanda ketakutan. Soalnya, uang dalam brankas yang sebelumnya ada sekitar Rp 80 juta, sebagian besar sudah dipakai sendiri.

“Ini menjelang akhir tahun, saya bingung karena belum bisa mengganti uang yang terpakai. Akhirnya, saya nekat mengarang cerita ada peristiwa pencurian brankas ini,” katanya.

Berita Terkait