jateng.tribratanews.com, Sukoharjo – Kegiatan Sarasehan Kamtibmas Polres Sukoharjo menghadirkan pelaku usaha, Jumat (29/11/2019). Dalam kegiatan tersebut dibahas mengenai investasi dan lapangan kerja untuk mewujudkan Sukoharjo makmur menuju Indonesia Maju.
Selain pelaku usaha, Polres juga menghadirkan asosiasi pengusaha, dinas terkait dan juga calon investor yang akan menanamkan investasinya di Sukoharjo.
“Sarasehan Kamtibmas ini dalam rangka peningkatan investasi dan lapangan kerja di Kabupaten Sukoharjo,” ujar Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas.
Dikatakan Kapolres, saat ini Negara Indonesia memiliki dua agenda besar, yakni mensukseskan peningkatan investasi dan lapangan kerja.
Menurutnya, sebagai orang yang ada di daerah, persepsi harus disamakan agar Sukoharjo semakin makmur dan sejahtera. Penyamaan persepsi tersebut dengan harapan tidak ada masalah di kemudian hari. Menurutnya, dalam rangka meningkatkan investasi dan lapangan kerja tersebut, setiap masalah yang muncul harus dicarikan solusi bersama-sama, termasuk masalah limbah yang dihasilkan.
Dalam kegiatan tersebut, Polres menghadirkan sejumlah narasumber. Antara lain Ketua Apindo Sukoharjo Yunus Arianto. Dalam kesempatan itu, Arianto mengklaim investasi di Sukoharjo saat ini cukup baik. Pasalnya, banyak investor yang masuk ke Sukoharjo karena didukung iklim investasi yang baik. Sebagai pengusaha, Arianto berharap ada peningkatan kualitas SDM dibanding sebelumnya.
“Informasi yang sudah beredar, sekitar 140 investasi di Jabar akan pindah ke Jateng. Salah satu faktornya karena UMK di Jateng lebih rendah,” ujarya.
Sedangkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sukoharjo, Abdul harus Widodo mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi investasi, yakni regulasi, lahan, infrastruktur, tenaga kerja, kondusifitas masyarakat, dan UMK. Menurutnya, kondisi investasi di Sukoharjo semakin baik tiap tahunnya.
”Perang dagang antara China dengan Amerika berdampak China terproteksi dalam ekspor ke Eropa. Untuk itu kita berusaha menarik China agar berinvestasi di Indonesia, karena ekspor ke Eropa masih terbuka lebar,” paparnya.