Kapolsek Karanganyar Beri Psikoedukasi Orang Tua dan Siswa SD Negeri 1 Brakas

{"uid":"db3c1e5d-53a2-43c0-8a8a-320a9a2ee4a4","fte_image_ids":[],"remix_data":[],"total_effects_time":0,"total_effects_actions":0,"total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"total_editor_time":0,"total_editor_actions":{},"photos_added":0,"effects_applied":0,"effects_tried":0,"longitude":-1,"latitude":-1,"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false,"tools_used":{"adjust":1,"crop":1}}

Polres Purbalingga – Polda Jateng – jateng.tribratanews.com | Kapolsek Karanganyar AKP Edi Rasio memberikan psikoedukasi kepada siswa dan orang tuanya saat kegiatan parenting perpisahan siswa kelas VI di SD Negeri 1 Brakas, Rabu (19/6/2024).
Dalam kegiatan kapolsek menyampaikan tentang pola asuh anak yang baik dan dapat mencegah perilaku negatif anak. Kegiatan diisi dengan pemberian motivasi, relaksasi dan ice breaking.
Kapolsek Karanganyar AKP Edi Rasio mengatakan dengan berkembangnya teknologi berpengaruh terhadap perkembangan anak. Semakin maju teknologi dapat menimbulkan efek positif dan negatif.
“Oleh sebab itu, kami berikan materi psikoedukasi kepada siswa dan orang tuanya untuk mencegah perilaku negatif siswa akibat perkembangan teknologi,” ucapnya.
Disampaikan bahwa diperlukan peran aktif orang tua di lingkungan rumah dan guru di lingkungan sekolah untuk mencegah perilaku negatif anak. Semua pihak harus berperan untuk mewujudkan perilaku positif anak.
“Semua pihak harus berperan mencegah perilaku negatif anak mulai dari orang tua, guru maupun masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga mampu mencegah perilaku negatif anak,” ucapnya.
Kapolsek berharap dengan materi psikoedukasi yang diberikan mampu meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak, meningkatkan rasa kasih sayang dan menangkal faktor negatif teknologi.
Kepala SD Negeri 1 Brakas, Diyah Sukaryanti merespon positif kegiatan pembinaan berupa parenting yang dikombinasikan dengan psikoedukasi. Menurutnya hal tersebut merupakan kegiatan positif yang dapat berpengaruh terhadap perilaku anak.
“Kegiatan tersebut sangat bagus sehingga anak-anak bisa mengerti akan perannya sebagai anak dan bahkan anak-sampai trenyuh dan meneteskan air mata,” ucapnya.
Sukaryanti berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan kembali di sekolahnya. Karena kegiatan yang positif mendukung pencegahan perilaku negatif anak.
Exit mobile version