Tingkatkan Keselamatan Berlayar, Dirpolairud Polda Jateng Rembukan Bersama Nelayan

Polda Jateng – jateng.tribratanews.com | Front Nelayan Bersatu (FNB) Pantai Utara (Pantura) menggelar rembuk nelayan di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (16/2/2023) malam.

Acara itu dihadiri Direktur Polisi Air dan Udara (Dirpolairud) Polda Jateng Kombes Pol Hariadi, S.H., S.I.K., M.H., Kapolresta PatiKombes Pol Andhika Bayu Adhitama, S.I.K., M.H., Pj Bupati Pati, berbagai kelompok nelayan Pati-Remang dan beberapa stakeholder terkait.

Agenda itu untuk sinergitas menyelesaikan berbagai permasalahan para nelayan di Pantura. Salah satu permasalahan itu yakni, tingkat kecelakaan nelayan yang tergolong tinggi.

Angka yang meninggal di laut pada 2022 ada 112. Itu meninggal kecelakaan, sakit dan tenggelam. (Kegiatan) ini untuk menekan agar angka kecelakaan semakin berkurang,’’ ujar Dirpolairud Polda Jateng, Kombes Hariadi.

Selain angka kecelakaan di laut, konflik sosial antara nelayan pantura dan nelayan tradisional di Kalimantan juga menjadi persoalan. Beberapa bulan yang lalu, kapal nelayan Jawa Tengah dibakar nelayan tradisional di Kalimantan Selatan.

’’Kami sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian Kalimantan Selatan. Intinya sama-sama menahan diri dan mengikuti peraturan yang sudah ada. Kami sudah melaksanakan mediasi pada 12 Desember kemarin dan sudah ada kesepakatan antara nelayan Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan,’’ tutur Kombes Pol. Hariadi.

Kasus itu sudah ditangani oleh kepolisian Kalimantan Selatan. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Imbuh Dirpolairud Polda Jateng kepada para nelayan.

’’Pembakaran kapal di laut, jangan terulang lagi. Makanya kita adakan rembuk nelayan agar ada respon cepat. Kalau ada permasalahan, ada senggolan di laut, kita bisa menyampaikan agar bisa tidak terjadi,’’ kata Koordinator FNB, Hadi Sutrisno.

Exit mobile version