jateng.tribratanews.com, Sragen – Kapolres Sragen Polda Jateng AKBP Yimmy Kurniawan bersama Bupati dan segenap unsur Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan elemen masyarakat kabupaten Sragen menyatakan deklarasi damai setelah Pemilu 2019. Selasa (30/04/2019).
Deklarasi itu diucapkan secara bersama sama, bertempat di gedung Kartini, yang intinya mendeklarasikan Pasca Pemilu agar tetap guyup rukun. Bupati menegaskan bahwa pertemuan dan deklarasi damai setelah Pemilu 2019 ini adalah untuk menjalin silaturahmi dengan duduk bersama setelah dilaksanakannnya pemilu dengan tertib, lancar dan damai dengan tingkat pastisipasi masyarakat yang sungguh luar biasa.
“Alhamdulillah mengingat situasi setelah pemilu 2019 ini, kita harus duduk bersama. Setelah dilaksanakannnya pemilu dengan tertib, lancar dan damai serta kondusif dengan tingkat pastisipasi masyarakat yang sungguh luar biasa hampir delapan puluh persen masyarakat yang datang ke TPS untuk mencoblos dan menggunakan hak pilihnya,“ ucapnya.
Bupati menuturkan Pemilu kali ini tingkat pastisipasi masyarakat luar biasa, bahkan lebih tinggi dari pemilihan gubernur yang tingkat kehadirannya hanya 65 persen dan bahkan Pilkada pada tahun tahun 2015 lalu tidak setinggi ini. kali ini luar biasa karena dengan sistem yang sekarang pemilihan presiden yang di jadikan satu dengan pemilihan legislatif.
Sedangkan Deklarasi itu sendiri kemudian di ucapkan secara bersama sama oleh Fokopimda, ditambah dengan semua elemen masyarakat. Dalam deklarasi itu, di paparkan 3 harapan segenap unsur Forkopimda dan elemen masyarakat mewakili seluruh masyarakat Sragen.
Diantaranya menyatakan, ” Menolak dan melawan segala bentuk fitmah, ujaran kebencian, berita hoax dan isu sara yang dapat menimbulkan perpecahan, Berbangsa dan bernegara. Sepakat menunggu dan menerima keputusan hasil pemilu guna menciptakan suasanayang aman sejuk dan damai. Siap untuk menaati peraturan perundang undangan yang berlaku, serta berperan aktif dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif, serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang guyup rukun di bumi Sukowati,”
(Humas Polres Sragen)