jateng.tribratanews.com, Kota Tegal – Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah menggelar Forum Silaturahmi Kamtibmas bersama instansi terkait, termasuk tokoh agama, dan tokoh lintas agama serta tomas di Kota Tegal
“Kegiatan ini sebagai ajang menjalin silaturahmi sekaligus upaya dalam rangka mencegah pengaruh negatif berita hoax yang dapat memecah belah persatuan guna menjaga keutuhan NKRI dan Sukseskan Pemilu tahun 2019,” ujarnya dalam silaturahmi yang digelar gedung RSI Harapan Anda Kota Tegal, Senin (01/04/2019)
Kapolres menyebutkan, apa itu berita hoax, yakni berita palsu yang pada intinya adalah digunakan untuk salah salah upaya strategi memecah belah. Sehingga berita-berita maupun informasi itu tidak perlu disebarluaskan, selain alangkah baiknya juga mencari referensi sumber lain
Menurutnya ada lima langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan berita asli. Antara lain hati hati dengan judul yang provokatif aerta cermati alamat situasnya
“Periksa fakta dari mana berita berasal dan siapa sumbernya kemudian cek keaslian foto dan tidak kalah pentingnya ikut serta dalam group diskusi anti hoax,” ujar Kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres menambahkan kegiatan ini juga dalam menyikapi informasi di media sosial terkait dengan kejadian pembantaian suku Uighur, namun berita-berita tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi disana.
“Ada beberapa berita dan informasi yang kita terima dan yang kita lihat di media sosial, yang mana berita tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Harapannya dengan testimoni dari H. Tambari selaku perwakilan dari Kota Tegal yang datamg langsung ke Cina, nanti dapat disampaikan kepada masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Tegal dalam sambutanya yang dibacakan Asisten 1, Drs. Imam Badarudin mengapresiasi dan mendukung langkah yang dilakukan jajaran Polres Tegal Kota dalam menangkal berita Hoax maupun berita yang belum diketahui kebenaranya.
“Melalui forum ini, harapanya dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga kondusifitas Kota Tegal, terlebih menjelang Pemilu 2019,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui Pemilu merupakan bagian proses demokrasi. Dimana adanya perbedaaan dalam pilihan tidak menjadikan kita terkotak-kotak . tapi justru membuat demokrasi menjadi lebih berwarna dan indah.
Imam Badarudin memyampaikan, Allah SWT menjadikan kita terkotak kotak namun justru membuat demokrasi menjadi lebih berwarna dan lebih indah serta membuat kita bersemangat untuk lebih mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kepada seluruh warga Kota Tegal agar tidak terpengaruh berita hoax. Janganlah mudah percaya atau membagikan berita hoax dan perlu dilakukan cek ricek pesan yang ada di media sosial sehingga dapat diketahui berita tersebut benar apa salah,” ungkapnya.