Kapolres Magelang Ajak Muhamdiyah Bijak Bermedia Sosial

jateng.tribratanews.com, Magelang – Musyawarah Pimpinan Daerah ( MUSYPIMDA III) Muhammadiyah Kabupaten Magelang, dibuka di Aula SMK Muhamadiyah Borobudur, Magelang, Minggu, 17 pebruari 2019.

Adapun hadir dalam kesempatan tersebut AKBP Yudianto Adi Nugroho, Kasat Binmas Polres Magelang AKP Faizun, Kapolsek Borobudur AKP Didi Dewantoro, Babinsa borobudur, Ketua PDM Kabupaten Magelang, Ketua Pimpinan Muhammadiyah Jawa tengah, Ketua Pimpinan Aisyah se Kabupaten magelang, Ketua Ranting Muhammadiyah se Kabupaten Magelang, Perwakilan tiap tiap ranting Muhammadiyah, dihadiri kl 150 orang

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adi Nugroho, dalam sambutanya menyampaikan bahwa dalam pengamanan event tertentu Jumlah Polri sangat terbatas maka keamanan merupakan tanggung jawab kita semua termasuk peran dari keluarga besar muhammadiyah, terangnya.

“Dalam menyikapi Pemungutan suara Pilleg/ Pilpres yang sebentar lagi akan dilaksanakan diharapkan ada sinergitas antara Polri dan Masyarakat dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.” imbuhnya.

“Harapan kita semua kepada keluarga besar Muhammadiyah Jaga keutuhan NKRI, Setelah pemilu jangan ada gesekan baik yang terpilih maupun dengan yang tidak terpilih terutama para pendukungnya,dengan adanya opini lebih kuat dari pada fakta yang sebenarnya Era Postrood dimohon untuk berhati hati , cek dulu kebenarannya agar tidak terjadi perpecahan.” pesannya.

” Jangan mudah menyebarkan berita bohong, gunakan internet sesuai dengan peruntukannya, kita semua sesama muslim mari kita wujudkan Islam yang rohmatan lil’alamin, Kita siapkan generasi muda kita yang dapat menjaga keutuhan NKRI.” pungkasnya.

Sementara Pimpinan Muhammadiyah Jateng Masruki, dalam sambutanya mengatakan bahwa Islam mulai th 2010 merupakan islam yang berkemajuan, pada muktamar tahun 2015 bahwa masyarakat indonesia merupakan masyarakat flural, yang penting warga muhammadiyah dapat membuktikan karya2 nyatanya di masyarakat, terangnya.

Diantaranya karya kebangsaan yaitu melaksanakan hak hak kewajiban Konstitusional, pada pemilu gunakan hak pilih sebaik baiknya, jangan golput, pilihlah caleg sesuai hati nurani.

“Sedangkan merupakan tantangan Indonesia dengan Trasnasionalisme diakibatkan adanya berkembangnya internet, sehingga muncul adaya Radikalisme, Komunisme, Karya keumatan dan – Karya keagamaan.” pungkasnya.

Exit mobile version