Mitra Polisi

FKUB Tangkal Pengaruh Negatif Berita Hoax

jateng.tribratanews.com, Batang – Bupati Batang Wihaji mengatakan,  tantangan FKUB ( Forum Kerukunan Umat Beragama ) dalam konteks kerukunan umat beragama di era kemajuan teknologi semakin berat.

Hal itu disebabkan oleh perkembangan teknologi internet mempengaruhi pola pikir masyarakat dengan mudahnya termakan isu dan gosip yang sengaja menebar ujian kebencian melalui medsos.

Untuk itu FKUB diharapkan  mampu berperan aktif dalam menangkal berita hoax yang merebak dewasa ini dan dapat gunakan media sosial untuk kemanfaatan yang positif dan bijak.

“ Pemerintah Indonesia melalui Pesan dari Bapak Presiden RI gunakan media sosial dengan bijak , serta gunakan media sosial secara positif dan bijak dan  jangan menebar kebencian antar umat beragama,” kata Bupati Wihaji saat memberikan sambutan Rakor Kerukunan Umat Beragama untuk menangkal pengaruh negatif berita hoax yang berlangsung di Gedung Pramuka Batang, Rabu (25/10).

Kegiatan di hadiri oleh Bupati Batang Wihaji, Kajari Batang Nova Elida Saragih, Kapolres Batang Polda Jawa Tengah, AKBP Edi Suranta Sinulingga, Hakim Pengadilan Negeri Batang, Dwi Florance.

Disampaikan juga bahwa FKUB merupakan tauladan umat beragama di Kabupaten Batang terbukti dengan penyelenggaraan pilkada lalu masih tetap guyub rukun. Dia juga menegaskan bahwa di Tahun 2018 dan 2019 yang  merupakan tahun Politik maka peran FKUB sangat penting dalam menjaga kerukunan umat beragama.

“FKUB harus mampu mencermati tahun politik dan harapan kami  dapat berikan tauladan masyarakat
dal;am berbagai agama  bersatu mbangun batang, tentu prinsipnya guyub, rukun, aman serta yang terpenting harus ada komunikasi dan koordinasi untuk terciptanya kerukunan umat beragama,” pinta Bupati Wihaji.

Bupati juga berharap kegiatan FKUB lebih kreatif dan inovatif serta melibatkan seluruh eleman umat beragama, sehingga terjalin komunikasi yang baik antar umat beragama untuk membangun kabupaten Batang lebih maju dan lebih sejahtera lagi.

“Saya memiliki Pekerjaan Rumah belum terealisasi,   yaitu aspirasi dari FKUB untuk memberikan tempat pemakaman bagi umat beragama non muslim, semoga PR kami ini dapat terselesaikan. Karena ini penting untuk menjaga kerukunan umat beragama yang berkeadilan,” kata Wihaji

Sementara ketua FKUB kabupaten Batang Drs H Subkhi,  M.H., mengakui memang seringkali keberagaman menjadi bagian yang sangat menarik bagi pihak yang ingin menarik untung  ketika terjadi kesalahpahaman , petentangan, perseteruan antar umat manusia.

Apalagi di era media sosial yang telah berkembang semakin canggih dan semakin dijangkau menjadi tantangan kerukunan umat beragama semakin berat. Dengan mudahnya penghasut menebar isu SARA melalui media sosial yang kemudian ditangkap oleh segala lapisan masyarakat yang berbeda-beda tingkat emosi keagamaannya.

Diungkapkan Subkhi, untuk mengatasi hal itu pihak FKUB mengadakan rapat koordinasi kerukunan umat beragama agar memantapkan kerukunan umat beragama dalam rangka  menangkal pengaruh negatif isu Hoax.

Tak lain tujuan dari kegiatan tersebut adalah meningtkan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mengetahui dampak yang diakibatkan oleh merebaknya pemanfaatan media sosial. Masyarakat juga semakin tahu ciri-ciri berita bohong atau hoax dan cara menyikapinya.

“Menjaga kerukunan beragama di kabupaten Batang melalui penguatan tekad bersama umat beragama dengan semboyan guyub rukun membangun kabupaten Batang,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Batang juga mengukuhkan Kepengurusan FKUB masa periode 2017-2022 dengan ketua FKUB Subkhi,Wakil Ketua I Ahmad Badlowi, Wakil Ketua II Pendeta Totok Pramono,  Sekretaris Yohanes Anggoro Triharyanto

Berita Terkait