jateng.tribratanews.com/, Boyolali – Kegiatan Dialog Lintas Agama Tingkat Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali yang dihadiri antara lain Ka kemenag Kab. Boyolali Drs H. Saerosi, M,Si, Ka KesbangPol Kab.Boyolali, Supama Harja, Kapolsek Teras AKP Akhmad Nadiri SH MH, Camat Teras yang diwakili Sugiyarto Trantib, Danramil Teras, Kapten Inf Iswahyudi, Kep. KUA Teras, H Muh Masykur,
Selain itu juga dihadiri dari Pengurus FKUB Kab. Boyolali,Kades Teras, Kades Mojolegi, Kades Krasak, Kades Bangsalan, Kades Kadiresi, Kades Salakan, Kades Randusari, MUI Teras, Komarudin, Kades Nepen, PCM Teras Sunaidi, dan perwakilan MTA Cab Teras 2, Darjat.
Kegiatan Dialog Lintas Agama Tingkat Kecamatan Teras mengundang narasumber yaitu M Dian Nafi dengan memberikan Materi Kerukunan agama dalam Pandangan Globalisasi, narasumber yang kedua adalah KH. Habib Masturi selaku ketua FKUB Kab. Boyolali yang akan memberikan tentang Materi Mendirikan Rumah Ibadah Dalam Bingkai Toleransi dan Kerukunan Umat beragama, dan narasumber yang terakhir Drs. H. Saerosi,M.Si dengan materi Dialog Tokoh Lintas Agama Tingkat Kecamatan Teras, sebagai moderator Agung Dwi Setyawan SH.
M Dian Nafi memaparkan tentang Materi yang pertama yaitu “Kerukunan dalam Pandangan Globalisasi”, Pengertian Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini, tanpa dibatasi oleh wilayah,
Ciri-ciri era globalisasi merupakan era memudarnya konsensus, Pertanda yang jelas adalah banyaknya konflik yang tidak terselesaikan yang mengarah kepada segregasi sosial, kita harus saling menjaga kerukunan intern umat bergama dan sesama agama, salah satu contohnya adalah yang mau kenduren silahkan yang penting saling menghormati,”paparnya.
Materi kedua adalah ” Mendirikan Rumah Ibadah dalam Bingkai Toleransi Dan Kerukunan umat bergama ” yang disampaikan oleh KH. Habib Masturi diantaranya agar seluruh warga masyarakat menjaga kerukunan beragama,
Rukun adalah pilar, maka kalau tidak rukun maka agama akan roboh, orang alim itu besar karena mereka berilmu dan pandai, dalam lintas agama ada lintas madzab syiah dan suni sehingga mengakibatkan pecahnya umat Islam,”paparnya.
Tbnews Boyolali