jateng.tribratanews.com/ Boyolali, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Sawit, melakukan soft louncing river tubing atau arung jeram, dengan mensusur hulu Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan star dari Dukuh Barankulon Rt 13/03 Desa Guwokajen dan finis Dukuh Klewer Desa Karangduren Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, Pada Selasa Pagi (07/03).
Soft launcing river tubing atau arung jeram ini, diikuti puluhan orang, antara lain Muspimcam Sawit, Para Upt, Kades dan Sekdes Sekecamatan Sawit serta Perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Boyolali.
Untuk memeriahkan dan memandu serta mensuplai peralatan, demi lancarnya kegiatan tersebut, datang pula beberapa relawan seperti : Komunitas Relawan Independent (KRI) Solo Raya Aryo Panji, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Boyolali Randri Setyawan, Indonesian Disaster Emergency Respon Unit (IDERU) Memed Suripto al Kabut Merapi dan Relawan Merbabu Pecinta Alam (REMPALA) Eka Novi, karena sudah memiliki peralatan yang lengkap.
Muspimcam Sawit Dwi Sundarto menjelaskan, bahwa tujuan soft louncing river tubing atau arung jeram ini, guna mencari terobosan- terobosan baru, untuk menciptakan kawasan wisata, bila lokasi ini dianggap layak dijadikan wisata arum jeram, tentunya mempunyai nilai jual tinggi dan menambah hasil devisa dari sektor pariwisata, ini akan kami usulkan di Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Boyolali. “tuturnya.
Kapolsek Sawit Polres Boyolali Polda Jateng Akp Dwi Wahyuni dan delapan personilnya, terjun langsung, berbaur bersama warga masyarakat, dengan menyisir DAS yang terjal atau belum banyak terambah masyarakat, kurang lebih sepanjang 3 km itu, meskipun banyak resiko karena banyak batu-batu yang lincip, cadas licin, pusaran air deras, bambu-bambu runggut dan lorong-lorong berbahaya, bisa- bisa mengancam keselamatan peserta. “jelasnya.
Lebih lanjut, DAS ini membentang dari barat ke timur, biasa digunakan untuk pengiran sawah, hanya di Tiga Desa di Kecamatan Sawit, tetapi aliranya sampai Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo, kemudian yang berwenang dalam pengawasan DAS ini, adalah PU Provinsi Pengairan Bengawan Solo.
Ketika ada yang bertanya, apakah layak dijadikan lokasi Arung Jeram ? “Perwira berpangkat AKP itu menjawab ” untuk musim yang saat ini hujan masih lebat, mungkin bisa digunakan untuk arung jeram, tetapi ketika musim kemarau, gak bisa untuk arung jeram airnya juga kurang. “pungkasnya.
CC Hms Swt