Giat OpsLantas

Operasi Simpatik Candi 2017 : Polres Wonosobo Sosialisasi ke Penyandang Tuna Rungu dan Tuna Wicara

Tribratanewspoldajateng.com, Wonosobo – Dalam upaya menyosialisasikan Operasi Simpatik Candi 2017, Satlantas Polres Wonosobo membuat sebuah terobosan dengan menggelar penyuluhan di Sekolah Luar Biasa Tuna Rungu dan Tuna Wicara Don Bosco serta Dena Upakara Wonosobo, Kamis (2/3) siang. Di 2 lokasi tersebut, Kanit Dikyasa Satlantas Iptu Suriyanto memberikan materi tentang tata cara berlalulintas yang baik dan benar.

Kapolres Wonosobo AKBP Muhammad Ridwan, S.I.K. melalui Kasatlantas AKP SS. Udiono menjelaskan bahwa sosialisasi Operasi Simpatik Candi 2017 ini diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat. “Kami tidak membedakan sedikitpun. Berarti juga termasuk penyandang Tuna Rungu dan Tuna Wicara. Oleh karenanya, kegiatan ini merupakan salah satu dari agenda kita untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” katanya.

“Mereka juga bagian dari masyarakat. Mereka juga berlalulintas. Jadi kenapa tidak kita berikan juga penyuluhan tentang tata cara berlalulintas yang baik untuk mereka?” lanjut Kasatlantas. “Kami mengharapkan mereka selalu mengutamakan keselamatan berkendara dan agar ikut bangga karena tertib berlalulintas,” katanya.

Sementara itu, Kanit Dikyasa Satlantas menuturkan di 2 lokasi tersebut, pihaknya memberikan materi tentang penggunaan helm saat membonceng sepeda motor dan aturan bagi pejalan kaki. Dengan banyak bahasa isyarat, Kanit Dikyasa membeberkan tata cara penggunaan helm, safety riding dan berjalan beriringan di trotoar sebelah kiri.

“Tujuan Satlantas melaksanakan sosialisasi berlalulintas disini adalah agar mereka selamat saat berkendara ataupun berjalan di pinggir jalan raya. Jadi apa yang saya sampaikan hanya berupa kewajibannya mengenakan helm saat membonceng sepeda motor dan aturan pejalan kaki,” katanya.

Disinggung tentang pengalamannya memberikan sosialisasi kepada penyandang Tuna Rungu dan Tuna Wicara, Kanit Dikyasa mengungkapkan kesulitannya karena tidak secara utuh memahami bahasa isyarat. “Akan tetapi kami sangat mengapresiasi keinginan mereka untuk merasa tidak diperlakukan berbeda, termasuk dalam berlalulintas,” tutupnya. (Rahmad ZaZg)

Berita Terkait